Pada umumnya, puasa dilakukan pada bulan Ramadhan oleh umat Muslim. Kegiatan menahan lapar dan haus ini ternyata tak hanya sebagai perintah agama saja. Peneliti melakukan riset bahwa puasa ternyata memiliki banyak manfaat yang baik untuk tubuh dan bisa dilakukan oleh semua orang. Banyak komunitas kesehatan yang ternyata menganjurkan untuk melakukan puasa dalam program kesehatan. Sebenarnya, apa saja manfaat puasa secara ilmiah yang baik untuk kesehatan?
Manfaat Puasa Secara Ilmiah
Puasa sering diartikan bahwa kita akan mengalami kekurangan nutrisi dalam tubuh sampai juga dehidrasi. Namun, jika dilakukan dengan benar puasa dapat meningkatkan serta memperbaiki kerja otak. Mari lihat di bawah ini apa saja yang menjadi manfaat puasa:.
Penurunan berat badan
Penelitian membuktikan bahwa puasa merupakan salah satu cara paling aman untuk menurunkan berat badan. Namun, bukan puasa ekstrim yang dapat membahayakan kesehatan ya, kamu tetap harus menyesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing. Pembakaran kalori saat puasa dipercaya lebih efektif dibandingkan dengan melakukan diet biasa. Dalam berpuasa, tubuh kita menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Mempercepat metabolisme tubuh
Melakukan puasa berarti kamu memberikan kesempatan untuk sistem pencernaan beristirahat. Nah, hal ini membuat metabolisme tubuh akan bekerja lebih cepat dan membakar kalori lebih efisien. Jika kamu memiliki sistem pencernaan yang kurang baik, puasa bisa memiliki efek yang baik. Sistem pencernaan yang tidak diisi oleh makanan ini akan membakar makanan tersisa pada sistem pencernaan secara perlahan, sehingga tak ada penumpukan pada usus yang menyebabkan sembelit.
Baca juga: Tips Buka Puasa yang Sehat Selama Masa Pandemi
Meningkatkan fungsi kerja otak
Sebuah penelitian menyatakan bahwa percobaan puasa selang-seling yang dilakukan selama 11 bulan membuat fungsi otak bekerja lebih baik. Tak hanya itu, kesehatan otak juga meningkat karena terbentuknya sel-sel baru yang berfungsi untuk kerja kognitif dalam otak. Sel-sel ini akan melindungi kita dari risiko penyakit Alzheimer dan juga Parkinson saat tua nanti.
Manfaat puasa dapat mengontrol rasa lapar
Apakah kamu pernah merasa lapar terus menerus yang akhirnya berujung ngemil? Makan lagi? Makan yang manis-manis? Nah, hal ini sangat berbahaya untuk tubuhmu, lho! Dengan membiasakan diri untuk puasa, rasa lapar yang kamu rasakan akan lebih terkontrol. Dengan berpuasa, tubuh kamu akan menunjukkan tanda lapar yang sebenarnya.
Rasa lapar yang dialami manusia normalnya akan terasa 12-24 jam setelah kita tidak mengonsumsi apa-apa. Bisa disimpulkan jika kamu merasa lapar setiap 3 jam, itu hanya merupakan false signal dari tubuh. Maka dari itu, puasa akan membuat kita jauh dari risiko obesitas dan akan mengatur pola makan kita yang lebih lebih baik.
Memperbaiki sistem imun kekebalan tubuh
Melakukan puasa secara berselang-seling ternyata dapat meningkatkan kekebalan tubuh kita bahkan mengurangi risiko kanker. Mengapa begitu? Dengan kita mengurangi asupan, kadar stress di dalam sistem internal tubuh kita akan berkurang. Dengan begitu, tubuh kita akan fokus untuk memperbaiki sel-sel yang rusak bahkan menyembuhkan infeksi.
Sumber: SixtyandMe
Manfaat Puasa bisa membuat kulit lebih glowing
Bagaimana bisa berpuasa bisa membuat kulit jadi lebih cerah dan glowing? Dalam berpuasa sistem dalam tubuh tidak berfokus untuk mencerna makanan di dalam pencernaan kita. Maka dari itu, tubuh akan melakukan hal yang lainnya seperti meregenerasi sel-sel lainnya yang ada di dalam tubuh. Salah satunya adalah membuang racun yang ada dalam tubuh dan mengembalikan fungsi tubuh agar bekerja lebih baik. Seperti contohnya kerja hati, ginjal, peredaran darah, dan juga meregenerasi sel-sel kulit baru.
Baca juga: Mengapa Produktifitas Penting Saat Bulan Puasa? Berikut Tipsnya
Jenis-Jenis Puasa
Walaupun cara kerjanya sama, ternyata ada beberapa macam puasa yang bisa kamu sesuaikan dengan kondisi badanmu. Di antaranya adalah:
- Water Fasting: Dalam melakukan water fasting kamu diperbolehkan minum untuk menahan rasa lapar. Tentunya water fasting tidak dilakukan dalam 24 jam, melainkan sesuai dengan kondisi tubuhmu.
- Juice Fasting: Jika dalam water fasting kamu hanya diperbolehkan untuk minum air mineral dalam mengganti makanan, juice fasting memperbolehkanmu untuk minum jus. Jus yang diminum boleh sayur atau buah sesuai dengan kesukaanmu. Dengan meminum jus kamu tetap akan mendapatkan asupan nutrisi dan vitamin dari buah. Tentunya kamu juga tidak akan merasa lemas karena adanya kandungan gula yang terdapat pada jus.
- Intermittent Fasting: Puasa jenis ini tidak dilakukan setiap hari, namun berselang-seling dengan diselingi pola makan yang normal.
- Partial Fasting: Puasa jenis ini biasanya untuk mengurangi makanan kalengan, makanan siap saji, kafein, bahkan makanan yang mengandung protein hewani.
- Pembatasan kalori: Pembatasan asupan kalori yang masuk setiap hari ke dalam tubuh ternyata sudah masuk dalam jenis puasa. Pembatasan kalori bisa dilakukan dengan mengurangi porsi makan bahkan kuantitas makan dalam sehari.
Baca juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan dan Produktifitas Selama WFH
Jika dipikir-pikir puasa memang berat, namun kamu pasti bisa jika terbiasa. Sama halnya juga dengan belajar Bahasa Inggris yang kalau dipikir-pikir akan sulit jika baru mulai sekarang. Padahal ada program WSE GO (Wall Street English Goes Online) yang memudahkanmu untuk belajar di mana saja dan kapan saja. Dengan sistem pembelajaran online kamu bisa menyesuaikan waktumu hingga tidak perlu datang ke kelas hanya untuk belajar. Mau tahu apa saja yang ada dalam program ini? Klik di sini untuk dapatkan infonya!
