Storytelling? Apa Definisinya dan Tips yang Baik dalam Bercerita?

Jul 24, 2020

Istilah storytelling bukanlah sesuatu yang asing di telinga. Sesuai dengan namanya storytelling merupakan sebuah kegiatan untuk menceritakan sebuah cerita ke khalayak. Namun, storytelling bukan hanya sekadar kegiatan mendongeng seperti yang kamu pikirkan, lho!

Kemampuan storytelling ternyata sangat bermanfaat di kehidupan kita khusunya dalam dunia kerja. Banyak sekali pekerjaan yang membutuhkan kemampuan bercerita seperti ini. Lalu, apa sih sebenarnya storytelling? Yuk, kita kupas lebih dalam mengenai kemampuan ini juga cara mengasahnya.

Baca Juga: Kumpulan Cerita Pendek Bahasa Inggris Part I

Apa Itu Storytelling?

Storytelling terdiri dari dua kata, yaitu story (cerita) dan telling (penceritaan). Singkatnya, storytelling adalah kegiatan menyampaikan cerita. Orang yang melakukan storytelling disebut dengan storyteller (pencerita, pendongeng). Secara tradisional, storytelling dilakukan secara lisan.

Akan tetapi, storytelling juga bisa dilakukan dengan bantuan beberapa alat dan media. Seperti misalnya: penulis yang menggunakan media kertas atau buku atau bahkan blog untuk menuangkan ceritanya, musisi yang menggunakan lagu untuk bercerita, bahkan para designer yang menggunakan media pakaian untuk bercerita. Storytelling juga biasanya digunakan para guru dalam metode belajar khususnya belajar bahasa Inggris agar mereka lebih mudah mencerna materi.

Baca juga: Tips Meningkatkan Kemampuan Menulis Bahasa Inggris

Fungsi Storytelling

Sesuai yang sudah dijelaskan di atas, bercerita dapat digunakan sebagai metode belajar bahasa Inggris kepada anak-anak. Selain untuk membuat anak-anak tertarik ada juga fungsi lainnya, yaitu:

  • Mengasah kemampuan berbicara dan mendengarkan dalam Bahasa Inggris.
  • Melatih pronunciation (pelafalan).
  • Menambah pembendaharaan kosakata, frasa, dan idiom bahasa Inggris.
  • Meningkatkan kepercayaan diri dalam menggunakan Bahasa Inggris
  • Memungkinkan anak-anak mempelajari budaya negara lain, apalagi jika storyteller seorang native speaker.

Selain untuk mengasah kemampuan anak-anak, skill bercerita juga sangat bermanfaat di dunia profesional, seperti:

  • Content writer atau copy writer saat ini menjadi salah satu pekerjaan yang banyak dicari. Selain menulis artikel, biasanya mereka juga menuliskan material untuk sosial media bahkan untuk iklan sebuah brand. Dalam kasus ini kemampuan bercerita tak harus secara lisan, namun bisa juga secara tertulis untuk menyampaikan pesan secara tepat kepada audiens.
  • Presentasi. Selain skill public speaking, skill story-telling juga dibutuhkan dalam melakukan presentasi. Walaupun tak selalu digunakan, hal ini bermanfaat untuk membuat suasana presentasi tidak tegang.

Bagaimana Menjadi Storyteller yang Baik?

Apakah skill bercerita merupakan bakat? Tentu tidak, kemampuan ini bisa terus diasah dan terus berkembang jika kamu terus melakukannya. Bagaimana cara menjadi storyteller yang baik?

Pahami cerita yang ingin disampaikan

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum kita bercerita adalah mengenali ceritanya. Kita harus benar-benar mengetahui alur ceritanya, tokoh-tokohnya, latar belakangnya, pesan moralnya, dan lain-lain. Dengan memahami ceritanya baik-baik, kita akan lebih mudah untuk menyampaikannya.

Cerita yang kamu suka

Dilansir dari Storyteller, untuk menjadi storyteller yang baik kamu bisa menceritakan cerita yang kamu suka. Dengan begini, kamu akan lebih antusias untuk menyampaikannya kepada orang lain. Hindari untuk menyampaikan cerita yang tidak kamu sukai sehingga kamu perlu berpikir bahkan tidak nyaman dalam menyampaikannya. Cerita yang membuatmu senang akan sampai dengan baik dan bisa membuat audiens merasakan juga kebahagiaan yang kamu sampaikan bersamaan dengan ceritanya.

Berlatih

Untuk menjadi storyteller yang baik kamu harus melatih kemampuan ini secara terus menerus. Sengan berlatih, kita bisa mengetahui apa saja yang masih perlu diperbaiki dan ditingkankan saat bercerita. Kita bisa meminta teman untuk membantu kita dalam berlatih. Jika tidak, kita juga bisa memanfaatkan cermin untuk berlatih sendiri. Dengan bantuan cermin, kita bisa melihat cara kita berbicara dan gestur kita sendiri sehingga kita akan tahu apa saja kesalahan kita.

Perhatikan suara, ekspresi wajah, dan gerak tubuh

Dalam melakukan storytelling ada 3 elemen yang perlu kamu perhatikan, yaitu suara, ekspresi wajah, dan gerak tubuh. Ketiga elemen ini akan sangat menentukan apakah cerita yang sedang disampaikan hidup atau tidak. Tinggi rendahnya suara harus sangat diperhatikan karena bisa menentukan suasana cerita.

Baca juga: Ingin Menjadi Penulis? Ikuti 5 Langkah Ini Untuk Siapkan Tulisan!

Jadi, sudah memutuskan untuk memulai mengasah skill storytelling? Yuk, mulai latihan dari sekarang! Selain skill bercerita kamu juga perlu perdalam skill bahasa Inggris dengan WSE GO (Wall Street English Goes Online). Kursus online yang fleksibel membuat kamu lebih mudah mengatur waktu dalam belajar. Penasaran? Klik di sini untuk info lebih lanjut.

More News

Aug 7, 2023
Lifestyle

7 Tips Meningkatkan Profesionalisme Kerja

Aug 4, 2023
Lifestyle

Tips Public Speaking dalam Bahasa Inggris dengan Percaya Diri

Jul 31, 2023
Lifestyle

7 Alasan Mengapa Kamu Perlu Ikut Workshop Public Speaking

Jul 27, 2023
Lifestyle

Merayakan Pengembangan Diri Melalui Bahasa Inggris di National Conference Kami

Jul 12, 2023
Lifestyle

Dukungan Wall Street English Indonesia untuk Abang None Jakarta Timur 2023

Jul 6, 2023
Lifestyle

Apa Itu Elevator Pitch dan Apa Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari?

HUBUNGI KAMI MELALUI WHATSAPP

  • ✓ Valid number ✕ Invalid number
    Pastikan nomor telepon Anda tersambung dengan aplikasi WhatsApp
    ✓ Valid number ✕ Invalid number

HUBUNGI KAMI MELALUI WHATSAPP